Selasa, 14 Januari 2014

PENGANTAR BISNIS

BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG

Pada Era Globalisasi pada saat ini keanekaragaman bisnis pun semakin berkembang. Terbukanya pasar bebas yang memunculkan produk – produk terbaru dari luar negeri, sehingga mau tidak mau pebisnis lokal harus mampu bersaing dengan pebisnis luar negeri. Jika tidak maka pebisnis lokal akan tertinggal dan gulung tikar.
Untuk mensiasati hal tersebut kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang ruang lingkup bisnis, pengertian bisnis, sistem perekonomian dan sistem pasar yang digunakan untuk memasarkan produk.


2.      TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat mengerti tentang bisnis dan ruang lingkup nya.

 BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN BISNIS DAN JENISNYA
Bisnis adalah semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang barang melalui saluran yang produktif dari membeli bahan mentah sampai dengan menjual barang jadi.

Menurut Mahmud Machfoedz
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Menurut jenisnya bisnis terbagi menjadi empat kelompok :
1.      Monopsoni
Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.



2.      Monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market)
Ciri-ciri dan sifat pasar Monopoli
a.       Adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
b.      Tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis
c.       Adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.






Monopoli yang tidak dilarang
a.      Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
b.      Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
c.       Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
3.      Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
4.      Oligopsoni

Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.


2.      TUJUAN BISNIS
a.        Profit (keuntungan): berbisnis untuk memperoleh laba.
b.      Growth (pertumbuhan): berbisnis untuk pertumbuhan ekonomi.
c.       Continuity (berkesinambungan): berbisnis dengan tujuan kontinu.
d.      Stability (stabilitas): berbisnis untuk kestabilan keuangan.
e.       Public service (pelayanan umum): berbisnis untuk membuka pelayanan umum
f.       Welfare (sejahtera): berbisnis untuk kesejahteraan.

3.      SISTEM PEREKONOMIAN DAN SISTEM PASAR
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.

Jenis-jenis sistem perekonomian :
1.      Perekonomian Terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh.

2.      Sistem Ekonomi Tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduannya.


3.      Perekonomian Pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

4.      Perekonomian Pasar Campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain.
            Sistem Pasar
Sistem Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan
jasa. Penjual dan pembeli akan melakukan transaksi di Pasar. Transaksi adalah
persetujuan/ kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah
ada barang yang diperjual-belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga
barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2, sebagai berikut:
a.      Pasar Nyata
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan
dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
b.       Pasar Abstrak
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan
menggunakan surat dagangannya saja. Contohnya pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.


4.      UNSUR-UNSUR PENTING DALAM AKTIVITAS EKONOMI
1.      Manusia (Men): sebagai pengendali aktivitas ekonomi dan tenaga kerja.
2.      Modal (Money): sebagai jalan awal untuk suatu aktivitas ekonomi.
3.       Material: sebagai peralatan untuk membangun aktivitas ekonomi, faktor
pendukung dalam aktivitas ekonomi, meliputi bahan baku.
4.       Metode: sebagai langkah yang dipakai dalam suatu aktivitas ekonomi. Ide yang
ditujukkan untuk mengorganisir dan mengkoordinir.
5.      Manajerial: sebagai langkah pengolahan.
6.      Mesin atau peralatan: alat pembantu untuk proses suatu aktivitas ekonomi.
















BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Bisnis merupakan kegiatan menyalurkan barang dari mulai membeli bahan mentah dan mengolah nya menjadi barang yang mempunyai nilai jual.
Bisnis juga bertujuan untuk memperoleh keuntungan, pertumbuhan ekonomi, berbisnis dengan berkesinambungan, untuk mencapai kestabilitas keuangan, memberikan pelayanan umum dan untuk kesejahteraan perusahaan dan konsumen.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar