Senin, 07 Oktober 2013

Kebiasaan Anak Remaja Zaman Sekarang

Membicarakan tentang perilaku anak jaman sekarang mungkin tidak ada habisnya untuk di bahas entah lewat media elektronik maupun dalam dunia nyata sekalipun. Perkembangan teknologi yang semakin canggih tanpa dibarengi dengan penangkal lebih dini untuk mengimbangi masuknya teknologi moderm di negara kita membuat anak jaman sekarang cenderung mengarah ke perilaku menyimpang bersisi negatif di banding positifnya. Kalau diperbandingkan dengan anak jaman dulu sudah jelas rentan perbedaannya.

1.BlackBerry: Anak muda jaman sekarang udah pada make BB. Menurut mereka jika memakai BB akan terlihat mewah di hadapan orang, akan selalu update jejaring sosial. Padahal BlackBerry itu hanya untuk Pebisnis. Yah, jadi BB untuk anak muda hanya untuk gaya semata, chating sama cewe di bbm, ngupdate di twitter.


2. Iphone :  gadget yang satu ini termasuk gadget yang mahal lho!! bisa-bisanya anak muda zaman sekarang cuma digunain buat gaya, beda sama orang yang pembisnis gadget ini digunakan untuk hal-hal penting.
  

3.Ipad : Siapa yang tidak tau dengan gadget yang satu ini, gadget yang satu ini merupakan Tablet PC yang mempunyai layar seperti notebook, tapi kelebihannya, gadget ini mudah untuk dibawa kemana-mana, tapi sayang kaum remaaj malah menggunakannya untuk foto-foto saja dan maenan game. Sebenarnya Gadget ini digunakan oleh para pembisnis untuk presentase pada saat meeting bersama client.


4.Samsung Galaxy: Handphone yang lagi booming di dunia ini, hebat yah ponsel ini bisa ngalahin Nokia dan Iphone, dengan OS android gadget ini laku dipasaran, dengan harga 1.5 juta keatas. Biasanya kaum remaja menggunakan ponsel ini karena tertarik dengan whats app,dan instagramnya :)


5. Behel: Anak muda jaman sekarang yang sering kita lihat di jalanan juga tak lepas dari Behel. Menurut mereka jika memakai behel akan terlihat bagus jika memakai Behel. Padahal di Amerika, Behel hanya untuk anak yang cupu, lah di sini? Anak g4uL yang make, jadi besar potensial menjadi dokter gigi sukses di Indonesia..



6.Fixie: HAHA yang ini juga baru muncul di kalangan anak muda jaman sekarang, yaitu jeng...jeng... sepeda fixie. Ya sepeda fixie juga nampaknya sudah nge-tren di kalangan anak muda jaman sekarang, isitilah mereka untuk ini adalah "gowes". Ciri-ciri anak gowes yaitu: memakai sepeda fixie dengan warna yang nge-pop, memakai headseat yang tersambung di HP, memakai baju-baju distro atau baju polos, memakai celana kargo, dan memakai sepatu all-star. Yang memakai sepeda fixie biasanya hanya kaum Adam yang ingin mencari cewe. Ya karena rata-rata cewe sulit melepaskan pandangan jika ada cowo memakai sepeda fixie dgn dandanan di atas. Tahukah kalian sepeda fixie kalo di Amerika hanyalah sepeda untuk penjual koran? jika tidak percaya nonton aja fil-film barat, makanya jangan suka nonton film-film hantunya indonesia jadi gak tau dunia luar.

Jadi, anak jaman sekarang cuma membeli barang-barang tersebut hanya untuk mejeng, kerjaannya cuma bisa kasih habis duit orang tua, beli barang yang berguna aja, jadi bermaanfaat dan tidak menyusahkan orang tua.                                                           

7. Kamera SLR
Kamera SLR: Ya yang ini sudah sangat menjiwai di dunia anak muda jaman sekarang, kalo jalan-jalan pasti ada kamera SLR di gantungin di leher mereka. Padahal SLR harganya cukup mahal, kisaran 4-6 juta lho, dan kamera SLR juga hanya di pakai untuk kamera Studio. Istilah anak muda jaman sekarang adalah "hunting" dimana mereka pergi ke tempat yang mereka bilang latar tempat tersebut menarik, dan mereka mulai berfoto-foto yang hanya ujung-ujungnya jadi Display Picture di BBM atau Avatar di Twitter atau Photo Profile di Facebook. Bagaimana? untuk buang-buang uangkan? lagi-lagi benda ini juga di pakai untuk mejeng.
yoi, Trend yang ga’ kalah pentingnya, adalah trend kamera DSLR (Digital Single-Lens Reflex). kepanjangan tadi baru saya temuin dari google kok. hahah iya, saya akuin saya katro juga ya...
anak muda sekarang ini ga lengkap banget kalo ga megang gadget yang satu ini. tentunya setelah mereka punya blackberry,iPhone,Ipad. sekarang tanya tanya, kalo kamu pergi travelling, berpetualang, atau sedang reuni, atau mungkin sodara kamu lagi kawinan, wajar-wajar aja sih menurut saya, kalo kamu bawa kamera dlsr. Entah itu kamera pocket atau si dslr itu. tentunya kan tujuannya udah jelas, salah satunya adalah mengabadikan moment yang tidak bisa diulang kembali.

Jaman dulu teknologi tak secanggih saat ini, serta pembangunan perumahan diperkotaan tidak sebanyak sekarang. Hal ini menyebabkan anak muda saat ini menjadi lebih asyik bermain games digital dibandingkan bermain bersama temannya dipekarangan yang luas. Namun demikian teknologi pula lah yang setidaknya membuat anak muda di daerah saat ini semakin jarang bermain permainan daerah yang semestinya tetap terjaga.Dan masih banyak lagi perbedaan menjolok dari kelakuan anak jaman dengan anak jaman dulu. Poin-poin diatas sudah cukup menggambarkan 'warna-warni' gaya hidup anak remaja dari jaman dulu sampai sekarang. Semoga anak-anak Indonesia lebih baik lagi ke depannya mencermati segara arus kemajuan teknologi modern untuk masa depannya kelak.


Sabtu, 05 Oktober 2013

Mengapa koperasi di Indonesia sulit berkembang ?

PENYEBAB KOPERASI DI INDONESIA SULIT BERKEMBANG

Koperasi di Indonesia pada saat sekarang ini sedang mengalami yang namanya depresiasi atau dengan nama lain tidak berkembang, malah melainkan menyusut. Banyak hal yang menyebabkan sulit berkembangnya koperasi di Indonesia,

Berikut adalah beberapa kendala pokok yang dihadapi oleh koperasi di Indonesia :

•   Kurang berkembangnya koperasi juga berkaitan sekali dengan kondisi modal keuangan badan usaha tersebut.  Kendala modal itu bisa jadi karena kurang adanya dukungan modal yang kuat dan dalam atau bahkan sebaliknya terlalu tergantungnya modal dan sumber koperasi itu sendiri. Jadi untuk keluar dari masalah tersebut harus dilakukan melalui terobosan structural, maksudnya dilakukannya restrukturasi dalam penguasaan factor produksi.
•   Banyak anggota, pengurus maupun pengelola koperasi kurang bisa mendukung jalannya koperasi. Dengan kondisi seperti ini maka koperasi berjalan dengan tidak profesional dalam artian tidak dijalankan sesuai dengan kaidah sebagimana usaha lainnya.
•   Manajemen koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan gerakan koperasi harus memiliki manusia-manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha. Oleh karena itu koperasi harus teliti dalam memilih pengurus maupun pengelola agar badan usaha yang didirikan akan berkembang dengan baik.

     Ketidak profesionalan manajemen koperasi banyak terjadi di koperasi - koperasi yang anggota dan pengurusnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah. contohnya banyak terjadi pada KUD yang nota bene di daerah terpencil. Banyak sekali KUD yang bangkrut karena manajemenya kurang profesional baik itu dalam sistem kelola usahanya, dari segi sumberdaya manusianya maupun finansialnya. Banyak terjadi KUD yang hanya menjadi tempat bagi pengurusnya yang korupsi akan dana bantuan dari pemerintah yang banyak mengucur.

A.    DARI SISI KELEMBAGAAN KOPERASI

 Masalah Internal :

1.      Keanggotaan dalam Koperasi.
Keadaan keanggotaan ditinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang semakin lama semakin berkurang. Masalahnya kenggotaan koperasi yang ada sekarang belum menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi kualitas masalah keaggotaan koperasi tercermin dalam :
a.       Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih rendah
b.      Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas
c.       Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. Kebanyakan anggota koperasi belum menyadari bahwa koperasi merupakan suatu wadah usaha yang dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan mereka. Sebaiknya dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi kearah sasaran yang benar.
d.      Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat.
e.       Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi semakin berkurang.
2.      Pengurus Koperasi
Dalam  hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama. masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus adalah :
a.       Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai
b.      Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
c.       Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.
d.      Pengurus kadang-kadang tidak jujur
e.       Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri.

3.      Pengawas Koperasi
Anggota dari badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh :
a. Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi
b. Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.
c.Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi.Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada kepentingan permohonan kredit.

 Masalah Eksternal
a. Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
b. Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.
c. Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.

B.     DARI SISI BIDANG USAHA KOPERASI
Masalah usaha koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Ada koperasi yang manajer dan karyawannya belum memenuhi harapan. Di antara mereka ada yang belum dapat bekerja secara profesional, sesuai dengan peranan dan tugas operasi yang telah ditetapkan. Masih ada administrasi koperasi yang belum menggunakan prinsip-prinsip pembukuan dengan baik. Sistem informasi majemen koperasi mesih belum berkembang sehingga pengambilan keputusan belum didukung dengan informasi yang cukup lengkap dan dapat diandalkan.
Di samping itu masih ada manajer yang kurang mempunyai kemampuan sebagai wirausaha. Di antara mereka bahkan masih ada yang kurang mampu untuk menyusun rencana, program, dan kegiatan usaha. Padahal mereka harus memimpin dan menggerakkan karyawan untuk melaksanakan rencana, program, dan kegiatan usaha yang ditentukan. Penilaian terhadap keadaan serta mengadakan penyesuaian rencana, program, dan kegiatan usaha setiap kali ada perkembangan dalam keadaan yang dihadapainya.
Dari sisi produksi, koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal. Dalam hal kualitas, output koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah dengan output industri besar. dalam banyak kasus, output koperasi (dan UKM) tidak memiliki keunggulan komparatif sehingga sulit untuk dipasarkan.

Secara umum koperasi harus menghadapi kelemahannya sebagai berikut :
a.      Pembinaan hubungan antara alat perlengkapan koperasi, khususnya antara pengurus dan manajer, yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini antara lain mengingat perlunya koordinasi yang mantab dan pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas. Harus dihindarkan apabila ada pengurus yang mengambil wewenang manajer melaksanakan tugas operasional.
b.      Kebijaksanaan dan program kerja koperasi masih cenderung timbul sebagai prakarsa pemerintah. Program-program yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan anggota masih ada yang belum sepenuhnya dipadukan dengan program-program yang timbul dari prakarsa pemerintah. Keputusan koperasi yang mandiri masih belum dapat berkembang.
c.       Organisasi tingkat sekunder, seperti Pusat Koperasi dan Induk koperasi, tampak belum sepenuhnya dapat memberikan pelayanan kepada koperasi primer, khususnya meningkatkan kemampuan dalam bidang organisasi, administrasi, dan manjemen.
d.      Kerja sama koperasi dan lembaga non-koperasi telah ada yang berlangsung atas landasan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Tetapi, apabila kurang hati-hati dalam membinannya ada kerjasama yang cenderung mengarah pada hilangnya kemandirian koperasi.
e.       Kemampuan pemupukan modal usaha yang bersumber dari anggota dan hasil usaha koperasi, walaupun cukup memadai perkembangannya namun ternyata masih sangat terbatas.

Untuk meningkatkan kualitas koperasi, diperlukan keterkaitan timbal balik antara manajemen profesional dan dukungan kepercayaan dari anggota. Mengingat tantangan yang harus dihadapi koperasi pada waktu yang akan datang semakin besar, maka koperasi perlu dikelola dengan menerapkan manajemen yang profesional serta menetapkan kaidah efektivitas dan efisiensi. Untuk keperluan ini, koperasi dan pembina koperasi perlu melakukan pembinaan dan pendidikan yang lebih intensif untuk tugas-tugas operasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, apabila belum mempunyai tenaga profesional yang tetap, dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan yang terkait.
Dekan Fakultas Administrasi Bisnis universitas Nebraska Gaay Schwediman, berpendapat bahwa untuk kemajuan koperasi maka manajemen tradisional perlu diganti dengan manajemen modern yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Semua anggota diperlakukan secara adil,
b.      Didukung administrasi yang canggih,
c.       Koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung (merjer) agar menjadi koperasi yang lebih kuat dan sehat,
d.      Pembuatan kebijakan dipusatkan pada sentra-sentra yang layak,
e.       Petugas pemasaran koperasi harus bersifat agresif dengan menjemput bola bukan hanya menunggu pembeli,
f.       Kebijakan penerimaan pegawai didasarkan atas kebutuhan, yaitu yang terbaik untuk kepentingan koperasi,
g.      Manajer selalu memperhatikan fungsi perencanaan dan masalah yang strategis,
h.      Memprioritaskan keuntungan tanpa mengabaikan pelayanan yang baik kepada anggota dan pelanggan lainnya,
i.        Perhatian manajemen pada faktor persaingan eksternal harus seimbang dengan masalah internal dan harus selalu melakukan konsultasi dengan pengurus dan pengawas
j.        Keputusan usaha dibuat berdasarkan keyakinan untuk memperhatikan kelangsungan organisasi dalam jangka panjang,
k.      Selalu memikirkan pembinaan dan promosi karyawan,

Pendidikan anggota menjadi salah satu program yang rutin untuk dilaksanakan.

sumber: 
• http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi#cite_note-hendar-3

• http://www.rripalu.com/?q=content/koperasi-sulit-berkembang-apa-hambatannya