Kamis, 16 Januari 2014

Andai Aku Menjadi Menteri Koperasi


Menjadi seorang Menteri memang tidak mudah terlebih lagi menjadi Menteri Koperasi. Ditambah lagi dengan masalah yang tengah dihadapi Koperasi saat ini. Merujuk pada judul artikel ini, “Andai Aku Jadi Menteri Koperasi”. Tentunya pertanyaan pertama yang terlontar adalah “Apa yang bisa Anda lakukan jika menjadi Menteri Koperasi?” Jawaban yang tepat dan paling simple adalah membuat Koperasi lebih baik lagi dari sebelumnya. Namun sebelum kita membahas ini lebih jauh lagi, ada baiknya jika kita mengenal Koperasi terlebih dahulu. Seperti yang kalian ketahui, Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dari pengertian tersebut kita dapat mengetahui apa yang menjadi tujuan utama koperasi. Koperasi didirikan dengan tujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan koperasi.

                 Andai saya menjadi menteri koperasi hal utama yang saya harapkan adalah bisa memajukan bidang koperasi di Indonesia.  Perkembangan koperasi di Indonesia yang kurang berkembang saat ini sungguh sangat memprihatinkan jika dibandingkan dengan Negara-negara lain. Maka dari itu saya ingin memajukan perkoperasian di Indonesia. Yang pertama saya lakukan adalah  mengubah pandangan masyarakat luas terhadap arti dari koperasi sebenarnya, yang merupakan oraganisasi yang dibuat dan dipergunakan untuk mensejahterakan para anggotanya bukan hanya mensejahterakan para pendiri dan pengurusnya saja.  Mirisnya banyak juga orang tidak mengerti apa itu koperasi, mungkin yang tahu banyak, tapi buat apa mengetahui tapi kalau tidak mengerti, maka mereka pun akan sulit dan enggan untuk masuk dan menjadi anggota koperasi itu sendiri. Jadi hal yang harus dilakukan adalah memberikan pengetahuan tentang arti dan kegunaan koperasi secara menyeluruh kepada masyarakat agar mereka tertarik untuk mengambil alih dan menjadi bagian dari koperasi. Untuk menarik minat masyarakat terhadap organisasi koperasi kita harus melakukan promosi dan penyuluhan. Koperasi sebagai produsen dan pemasar, dituntut untuk menciptakan kondisi dimana seluruh aspek dalam organisasinya berkomunikasi dengan pihak luar. Tentu saja,proses promosi itu harus membawa pesan-pesan promosi yang hendak disampaikan. Baik yang secara halus dan secara yang terselubung maupun sifatnya langsung dan maupun yang sifatnya terbuka.

          




Selanjutnya yaitu masalah pengelolaan koperasi yang dilakukan secara tidak professional. Mungkin pangkal dari permasalahan ini berasal dari para anggota dan pengurusnya maka dari itu kita harus memberdayakan anggota dan pengurusnya . Jika anggota koperasi tidak diberdayakan aspirasi anggota tidak akan dapat tesalurkan, sehingga berakibat pada menurunnya potensi anggota. Anggota koperasi dalam hal ini memiliki peran sentral, anggota adalah aset bagi koperasi, koperasi yang tidak memiliki anggota yang aktif berarti koperasi telah kehilangan identitasnya bahkan koperasi dianggap sama saja dengan badan usaha lainnya.

Koperasi yang memberdayakan anggota akan menjadi unggul karena anggota merupakan kekuatan bagi dunia perkoperasian. Kekuatan koperasi juga menjadi bagian untuk meredam gejolak ekonomi, terutama bagi koperasi syariah yang secara moral, sosial dan idealisme akan mampu memperbaiki perekonomian.

Untuk mewujudkan anggota koperasi yang tangguh ini tentu membutuhkan pelatihan dan pendidikan, dan pembinaan secara berkelanjutan. Dalam kegiatan ini diharapkan peserta dapat menyerap segala ilmu yang diberikan dan mengembangkannya kembali pada saat melakukan praktek operasionalnya di lapangan. Dalam pelatihan ini peserta dituntut untuk menjadi anggota yang tangguh serta dapat merespon perubahan dan memiliki semangat entrepreneurship.

Masalah koperasi tidak berhenti sampai disitu saja, ada lagi tentang Koperasi yang kurang mandiri dalam melakukan kegiatannya . Koperasi harus dibina dan dilatih agar menjadi organisasi yang dapat memberikan manfaat bagi orang banyak, dan memiliki manajemen dan pengawasan yang baik sehingga dapat berkerja sama dengan badan usaha lainnnya, dapat kepercayaan dari bank-bank dan dapat mengembangkan koperasi itu sendiri bahkan dapat bersaing dengan dunia luar. 

Koperasi pun harus tanggap terhadap perbedaan, oleh karena itu kecermatan membaca fenomena yang terjadi di sekitar, merupakan kemutlakan agar koperasi tidak tertinggal ataupun bahkan berhembus kepinggir oleh gerumuh perubahan dengan segala implikasi yang ditimbulkannya.

Maka perlu dilakukan pembaharuan paling tidak atas dua hal penting dalam koperasi, yakni perubahan paradigma dalam pembangunan ekonomi di sektor koperasi, dan pemulihan jati diri koperasi. Di mana keduanya saling mengisi dan saling menopang sehingga rasa kebersamaan yang terwujud dalam jati diri koperasi tidak akan luntur.

Jika keduanya sudah saling melengkapi dan terpenuhi bukan tidak mungkin koperasi akan menjadi koperasi yang kokoh dan kuat. Tidak terbengkalai, dan terkesan “ketinggalan jaman”.  Lebih maju dan mengembalikkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap koperasi itu sendiri.


Tentu saya sebagai warga Negara Inonesia mengharapkn yang terbaik untuk perkoperasian Indonesia. Koperasi di Indonesia menjadi koperasi yang baik, maju dan ideal di era modern ini. Amin..

Rabu, 15 Januari 2014

The Adjective Clause

Chapter 1
Introduction
The Adjective Clause
Recognize an adjective clause when you see one.
An adjective clause—also called an adjectival or relative clause—will meet three requirements:
·         First, it will contain a subject and verb.
·         Next, it will begin with a relative pronoun [who, whom, whose, that, or which] or a relative adverb [when, where, or why].
·         Finally, it will function as an adjective, answering the questions What kind? How many? or Which one?
The adjective clause will follow one of these two patterns:
relative pronoun or adverb + subject + verb
relative pronoun as subject + verb
Here are some examples:
Whose big, brown eyes pleaded for another cookie
Whose = relative pronoun; eyes = subject; pleaded = verb.
Why Fred cannot stand sitting across from his sister Melanie
Why = relative adverb; Fred = subject; can stand = verb [not, an adverb, is not officially part of the verb].
That bounced across the kitchen floor
That = relative pronoun functioning as subject; bounced = verb.
Who hiccupped for seven hours afterward
Who = relative pronoun functioning as subject; hiccupped = verb.
Avoid writing a sentence fragment.
An adjective clause does not express a complete thought, so it cannot stand alone as a sentence. To avoid writing a fragment, you must connect each adjective clause to a main clause. Read the examples below. Notice that the adjective clause follows the word that it describes.
Diane felt manipulated by her beagle Santana, whose big, brown eyes pleaded for another cookie.
Chewing with her mouth open is one reason why Fred cannot stand sitting across from his sister Melanie.
Growling ferociously, Oreo and Skeeter, Madison's two dogs, competed for the hardboiled egg that bounced across the kitchen floor.
Laughter erupted from Annamarie, who hiccupped for seven hours afterward.
Punctuate an adjective clause correctly.
Punctuating adjective clauses can be tricky. For each sentence, you will have to decide if the adjective clause is essential or nonessential and then use commas accordingly.
Essential clauses do not require commas. An adjective clause is essential when you need the information it provides. Look at this example:
The vegetables that people leave uneaten are often the most nutritious.
Vegetables is nonspecific. To know which ones we are talking about, we must have the information in the adjective clause. Thus, the adjective clause is essential and requires no commas.
If, however, we eliminate vegetables and choose a more specific noun instead, the adjective clause becomes nonessential and does require commas to separate it from the rest of the sentence. Read this revision:
Broccoli, which people often leave uneaten, is very nutritious.







Chapter  2
Contains

 THE ADJECTIVE CLAUSE
An adjective clause is a subordinate clause used to modify a noun or a pronoun in the main clause. It may be introduced by the pronouns who, whose, whom, which, or that (and sometimes when or where). These pronouns are called relative pronouns because they relate to a noun or a pronoun in the sentence. Occasionally, no relative pronoun is used, but it is implied or understood.
Is she the girl whom you met at the party? (whom relates to girl)
This is a book that I like. (that relates to book)
This is a book I like. (that is implied)
This is a house where Washington slept. (where relates to house)
Identifying Adjective Clauses. Underline the adjective clause in each of the following sentences. Circle the word it modifies.
Example: The book that he wrote has just been published.
1. Mike, whose ancestors came from Ireland, marched in the St. Patrick's Day parade.
2. The woman who lives next door is a registered nurse.
3. Williamsburg, Virginia, is a place that I'd like to visit.
4. Math, which is Dave's favorite subject, has always been easy for him.
5. There is the house that I'd like to buy.
6. Larry's letter, which he mailed Tuesday, reached me on Thursday.
7. Summer, which is my favorite season, will be here in another week.
8. Phil is reading The Call of the Wild, which is Jack London's most famous book.
9. We live just twenty miles from O'Hare Airport, which is the world's busiest airport.
10. Newton, Iowa, is the town where Barbara was born.
11. I'm taking golf lessons from Erika Lavery, who is a pro at the country club.
12. That dog that you found belongs to the Olsons.
13. Is that the jacket you want to buy?
14. There is a chance that Norm will win the election.
15. Is this the letter you were expecting?
16. Over there is the school that I attended.
17. Mr. Hartman is a history teacher who also coaches track.
18. Is that the antique show you visited?
19. The Harveys have a dog that is fourteen years old.
20. For dinner, we had chicken fried steak, which is my favorite dish.
1. Mike, whose ancestors came from Ireland, marched in the St. Patrick's Day parade.
2. The woman who lives next door is a registered nurse.
3. Williamsburg, Virginia, is a place that I'd like to visit . M:\9-TLC\TLC Web Design\Handouts Worksheets\Grammar.Punctuation.Writing\Clause-Adjective .doc
4. Math, which is Dave's favorite subject, has always been easy for him.
5. There is the house that I'd like to buy.
6. Larry's letter, which he mailed Tuesday, reached me on Thursday.
7. Summer, which is my favorite season, will be here in another week.
8. Phil is reading The Call of the Wild, which is Jack London's most famous book.
9. We live just twenty miles from O'Hare Airport, which is the world's busiest airport.
10. Newton, Iowa, is the town where Barbara was born.
11. I'm taking golf lessons from Erika Lavery, who is a pro at the country club.
12. That dog that you found belongs to the Olsons.
13. Is that the jacket you want to buy?
14. There is a chance that Norm will win the election.
15. Is this the letter you were expecting?
16. Over there is the school that I attended.
17. Mr. Hartman is a history teacher who also coaches track.
18. Is that the antique show you visited?
19. The Harveys have a dog that is fourteen years old.
20. For dinner, we had chicken fried steak, which is my favorite dish.




Chapter 3

Parts of a Sentence: The Adjective Clause

Recommend or share this page by e-mail, social bookmarking or social networking

Article content begins

A clause is a group of words that contains a subject and a verb. Some clauses are dependent: they can't stand alone and need an independent clause, or sentence, to support them.
These dependent clauses can be used in three ways: as adjectives, as adverbs and as nouns. This article focuses on adjective clauses.

What is an adjective clause?

An adjective clause is a dependent clause that acts as an adjective. That is, it modifies the noun or pronoun that comes before it:
Dr. Bondar, who went into space in 1992, was our first female astronaut.
(clause modifies noun Dr. Bondar)
Anyone who is afraid of doing too much will end up doing too little.
(clause modifies pronoun anyone)

What words are signs of an adjective clause?

Most adjective clauses start with the relative pronouns which, who and that:
Which is used for animals or things:
The spaniel barked at the squirrel, which ran up a tree for safety.
The squirrel dropped a large acorn, which landed on the spaniel's head.
Who is used for people (and occasionally for animals seen as persons):
Everyone who went on the cruise had a great time.
My cat Lulu, who loves catnip, will enjoy this catnip mouse.
Who can change its form to whom (when it's an object) or whose (to show ownership):
Sarah Jacobs, whom we met at the art show, is a well-known sculptor.
The man whose bike was stolen needs a ride home.
Note that we can avoid the awkward phrase of which by applying whose to animals or things:
The ferret whose leash broke is running in the park.
(not the leash of which broke)
Luke towed away the car whose battery had died.
(not the battery of which had died)
That can apply to people, animals or things:
The mayor congratulated the firefighter that won the award.
The dog that ate my socks has indigestion.
We enjoy the carnival that comes to town every summer.
Note that we sometimes omit that when it is the object of a verb or preposition:
The girl Jason took to the party is a close friend of Kristen's.
(= that Jason took to the party; that is object of verb took)
I can't find the envelope I put the cheque in.
(= that I put the cheque in; that is object of preposition in)

Are there any other words that can begin an adjective clause?

Yes, the relative adverbs when, where and why can start an adjective clause:
Noon is the hour when the sun is overhead.
(clause modifies noun hour)
The shop where we bought the camera was near the bridge.
(clause modifies noun shop)
I don't know the reason why Michel was late.
(clause modifies noun reason)

When does an adjective clause need commas?

The use of commas depends on whether the clause is essential to the meaning of the sentence.
Essential clauses don't take commas:
The woman who hosted the party is my cousin.
Here, the clause who hosted the party is essential because it identifies the woman. Without that clause, we would not know which woman the writer meant. Because the clause is essential to the meaning of the sentence and cannot be omitted, we don't set it apart with commas.
Non-essential clauses take commas:
Alana Bishop, who hosted the party, is my cousin.
The sentence Alana Bishop is my cousin would be clear by itself. The clause who hosted the party is just extra information that may be interesting but is not essential. Since the clause is merely giving secondary information that could be omitted, we set it off with commas.
Note that with essential clauses referring to animals or things, we normally use that, although which is also acceptable:
The books that (or which) I borrowed from the library are overdue.
However, with non-essential clauses, we must use which for animals or things and who for people:
Andy's parrot, which is a cockatiel, is called Kiki.
Please send a schedule to Mrs. Bashan, who has joined our aerobics class.



Selasa, 14 Januari 2014

MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL

MANAJEMEN DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL

A.    FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan eskternal terdiri atas unsure-unsur yang berada di luar organisasi, yang berhubungan dengan perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen dan masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua :
1.      Lingkungan Mikro
Lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing, lembaga perbankan dan bukan bank, dan lain sebagainya.
2.      Lingkungan Makro
Lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi perekonomian, perubahan teknologi, politik, sosial dan lain sebagainya.

B.     ORGANISASI DAN LINGKUNGAN
Manajer dan organisasi memberikan tanggapan terhadap lingkungan eksternal, baik melalui pengaruh lingkungan yang bersifat mikro, prediksi maupun lingkungan yang bersifat makro, disamping itu juga bisa melalui perencanaan, perancangan organisasi dan lingkungan itu sendiri.

C.    TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANAJER
Tanggung jawab sosial berarti manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusan. Maka manajer dituntut untuk mengimplementasikan etika berusaha.
Ada lima faktor yang mempengaruhi manajer dalam etika berusaha :
1.      Peraturan-peraturan pemerintah termasuk di dalamnya undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah.
2.      Kode etik industri dan perusahaan.
3.      Tekanan-tekanan sosial.
4.      Tegangan antar standar perorangan.
5.      Kebutuhan organisasi.

Ada dua cara lingkungan yng berpengaruh langsung terhadap organisasi, yaitu:
1)      Melalui kekuata-kekuatan di luar lingkungn eksternal, yaitu dengan melalui bantuan dari para karyawannya atau melalui agen dan cabang dari organisasi yang bersangkutan yang memberikan laporan setiap saat atau juga melalui riset operasi yaitu dengan mengadakan ramalan-ramalan dan pengalaman-pengalaman yang didapat di masa lalu.

2)      Unsur lingkungan makro dengan menciptakan iklim yang baik di masyrakat atau di dalam organisasi.

PENGANTAR BISNIS

BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG

Pada Era Globalisasi pada saat ini keanekaragaman bisnis pun semakin berkembang. Terbukanya pasar bebas yang memunculkan produk – produk terbaru dari luar negeri, sehingga mau tidak mau pebisnis lokal harus mampu bersaing dengan pebisnis luar negeri. Jika tidak maka pebisnis lokal akan tertinggal dan gulung tikar.
Untuk mensiasati hal tersebut kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang ruang lingkup bisnis, pengertian bisnis, sistem perekonomian dan sistem pasar yang digunakan untuk memasarkan produk.


2.      TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Makalah ini disusun dengan tujuan agar pembaca dapat mengerti tentang bisnis dan ruang lingkup nya.

 BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN BISNIS DAN JENISNYA
Bisnis adalah semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang barang melalui saluran yang produktif dari membeli bahan mentah sampai dengan menjual barang jadi.

Menurut Mahmud Machfoedz
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Menurut jenisnya bisnis terbagi menjadi empat kelompok :
1.      Monopsoni
Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Salah satu contoh monopsoni juga adalah penjualan perangkat kereta api di Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.



2.      Monopoli
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market)
Ciri-ciri dan sifat pasar Monopoli
a.       Adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak.
b.      Tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis
c.       Adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.






Monopoli yang tidak dilarang
a.      Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.
b.      Monopoli by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan tertentu.
c.       Monopoli by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
3.      Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
4.      Oligopsoni

Oligopsoni, adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.


2.      TUJUAN BISNIS
a.        Profit (keuntungan): berbisnis untuk memperoleh laba.
b.      Growth (pertumbuhan): berbisnis untuk pertumbuhan ekonomi.
c.       Continuity (berkesinambungan): berbisnis dengan tujuan kontinu.
d.      Stability (stabilitas): berbisnis untuk kestabilan keuangan.
e.       Public service (pelayanan umum): berbisnis untuk membuka pelayanan umum
f.       Welfare (sejahtera): berbisnis untuk kesejahteraan.

3.      SISTEM PEREKONOMIAN DAN SISTEM PASAR
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.

Jenis-jenis sistem perekonomian :
1.      Perekonomian Terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh.

2.      Sistem Ekonomi Tradisional
Pada kehidupan masyarakat tradisional berkembang suatu sistem ekonomi tradisional. Dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan bergantung pada sumber daya alam. masyarakat juga memproduksi barang pemenuh kebutuhan yang di produksi hanya untuk kebutuhan tiap-tiap rumah tangga. dengan demikian rumah tangga dapat bertindak sebagai konsumen, produsen, dan keduannya.


3.      Perekonomian Pasar
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

4.      Perekonomian Pasar Campuran
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain.
            Sistem Pasar
Sistem Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan
jasa. Penjual dan pembeli akan melakukan transaksi di Pasar. Transaksi adalah
persetujuan/ kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah
ada barang yang diperjual-belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga
barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2, sebagai berikut:
a.      Pasar Nyata
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan
dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
b.       Pasar Abstrak
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan
menggunakan surat dagangannya saja. Contohnya pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.


4.      UNSUR-UNSUR PENTING DALAM AKTIVITAS EKONOMI
1.      Manusia (Men): sebagai pengendali aktivitas ekonomi dan tenaga kerja.
2.      Modal (Money): sebagai jalan awal untuk suatu aktivitas ekonomi.
3.       Material: sebagai peralatan untuk membangun aktivitas ekonomi, faktor
pendukung dalam aktivitas ekonomi, meliputi bahan baku.
4.       Metode: sebagai langkah yang dipakai dalam suatu aktivitas ekonomi. Ide yang
ditujukkan untuk mengorganisir dan mengkoordinir.
5.      Manajerial: sebagai langkah pengolahan.
6.      Mesin atau peralatan: alat pembantu untuk proses suatu aktivitas ekonomi.
















BAB III
PENUTUP


KESIMPULAN
Bisnis merupakan kegiatan menyalurkan barang dari mulai membeli bahan mentah dan mengolah nya menjadi barang yang mempunyai nilai jual.
Bisnis juga bertujuan untuk memperoleh keuntungan, pertumbuhan ekonomi, berbisnis dengan berkesinambungan, untuk mencapai kestabilitas keuangan, memberikan pelayanan umum dan untuk kesejahteraan perusahaan dan konsumen.