Peristiwa ini terjadi pada suatu keluarga muda yang baru
mempunyai seorang anak laki-laki yang baru berumur kurang lebih 5 tahun.
Pada
suatu ketika saat suaminya baru pulang kerja, anaknya yang kecil ini berkata: “mama
ini kok ngantuk mulu” kebetulan perkataan anaknya ini di dengar
bapaknya yang baru pulang kerja tersebut sekitar jam 7 malam “Iya
nih, mama ngantuk melulu. Setiap jam sigini mama sudah siap-siap tidur,”
kata suaminya.dengan tenang si ibu menjawab dua pertanyaanyang terlontar dari
anak dan suaminya, “Memang iya, habis capek sekali dan kadang-kadang terasa bosan
mengerjakan pekerjaan di rumah.” Jawaban itu tidak memuaskan suaminya.
Sambil
nyelonong pergi ke kamar mandi suaminya berkata “apa iya secapek itu ma…”.ketidakpercayaan
suaminya itu sebenarnya sangat menyakitkan hati istrinya.dua hari kemudian
stelah pembicaraan itu adalah hari sabtu, dimana suaminya tidak bekerja dan
istrinya sakit. Inilah saat dimana suaminya bisa merasaakan betapa beratnya
pekerjaan rumah. Suaminya bangun pagi, mulai dengan merendam cucian.kemudian
memasak nasi dan menggoreng lauk untuk sarapan.
Beberapa
saat kemudian ia harus mencuci dan menjemurnya.sebelum anaknya bangun, sang
suami harus memandikan lalu “mendandaninya”. Sambil menyuapi anaknya, ia pun
turut srapan. Waktu menunjukkan pukul 06.30 dan saatnya harus mengantar anaknya
ke sekolah. Lebih kurang 2 jam, ia harus menunggui ananknya sekolah. Setelah pulang,
sang suami harus menyiapkan masakan untuk hari itu, baik untuk anaknya maupun
untuk dia dan istrinya.
Di waktu
yang sepertinya senggang, sekitar pukul 12.00, dia harus membimbing ankanya
dalam belajar atau mengerjakan PR.”pa, aku tidak bisa tidur, boleh aku main ke
teman belakang rumah” kata anaknya yang memang sulit tidur siang kalau hari
sabtu. Dengan berat hati sang suami mengizinkan anaknya bermain , tetapi itu
tidak berarti dia harus turut mengwasinya.
Dua jam
berlalu, dan tiba saatnya harus mengambil air dari tetangga. karena musim
kemarau, maka air yang di dapatkan sangat sedikit untu ukuran sebuah rumah
tangga. Biasanya sang istri “mencari-cari” air ke tetangga yang lain.tetapi sang
suami tidak berani untuk itu.badan sudah terasa pegalnya, tetapi pekerjaan
belum selesai; masih ada baju-baju yang belum disetrika,sumbu kompor sudah
pendek,lantai rumah sudah kotor kembali, gelas-piring bekas makan belum dicuci.
“Ma,
capek sekali rasanya,” katanya memelas dihadapan istrinya yang sedang
sakit. “Ya seperti itulah Pa, pekerjaan mama setiap hari,”jawab
istrinya.itulah saat yang tepat untuk
membuat suaminya sadar agar bisa menghargai jrih lelah istrinya setiap hari
dirumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar